Undang Yesus sebelum mengerjakan sesuatu. Dalam Mazmur 127:1 Raja Salomo bersaksi bahwa Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Undang Tuhan dalam
kehidupan anda, agar Tuhan merestui apa yang anda lakukan dan mengawal
perjalanan hidup anda. Jangan bergantung kepada kekuatan anda, pada wang anda
yang ada di bank, atau kekayaan yang anda miliki.
Kedua: Memohon Yesus campur
tangan dalam masalah anda.
Ketika timbul masalah dalam mujizat pesta perkawinan tertulis di dalam Injil, Maria yang juga merupakan keluarga dari sang mempelai memohon Yesus campur tangan dalam masalah tersebut. Yesus ada dalam pesta itu, Yesus mungkin sedang berada di samping anda, tetapi ia menunggu anda datang memohon kepadaNya. Kalau anda tidak memohon, maka anda tidak mendapat pertolongan. Dalam Matius 7:7-8 TuhanYesus berkata. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. “
Maria, ibu
Yesus, datang dan memohon kepada Yesus. Mengapa Maria, justeru datang kepada
Yesus? Yesus belum pernah melakukan suatu mujizat sampai saat itu.
Meskipun Yesus
belum pernah melakukan mujizat, tapi Maria datang memohon kepada Yesus karena
sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan Yesus, Maria memiliki keyakinan akan
kemampuan Yesus, sebagai Anak Allah. Maria percaya sepenuhnya, meskipun Yesus
belum pernah melakukan mujizat.
Seringkali
kita tahu tentang Tuhan yang memiliki kuasa atas segala sesuatu, tetapi kita
tidak percaya bahwa Dia mampu menolong kita. Kita tidak yakin bahwa Tuhan
mampu. Maria memberikan teladan kepada kita untuk percaya sepenuhnya kepada
Yesus.
Ketiga: Menunggu dan
Mengikuti petunjuk Yesus
Yesus menjawab permintaan Maria, ibunya dengan berkata: : "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Jawaban Yesus mau mengatakan, ibu mengapa engkau harus melibatkan aku dalam masalah pesta, aku datang sebagai tamu undangan, dan bukan sebagai pemiki pesta. Yesus mau mengatakan bahwa saatnya belum tiba.
Apakah jawaban
Yesus kepada ibunya menunjukkan bahwa Yesus menolak permintaan Maria? Tidak
bapak/ibu. Yesus tak pernah menolak doa atau permohonan seseorang.
Keinginan
Maria sebenarnya ingin meminta Yesus tampil ke depan dan menunjukkan siapa
dirinya agar orang lain tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah dengan kemuliaan dan
kuasaNya.
Namun Yesus
mengatakan saatnya belum tiba. Dengan perkataan lain, cara seperti itu dimana
Yesus mempermuliakan diriNya sendiri dengan segala kuasa dan kemuliaannya belum
tiba. Saat ini Yesus hanya mau menuruti perintah BapaNya, dan bukan mengikuti
keinginan orang lain. Yesus tidak menginginkan tindakan dan perbuataannya
didikte oleh orang lain, oleh ibunya, murid-muridnya, atau orang lain. Yesus
hanya melakukan kehendak BapaNya, dan bukan kehendak orang lain. Saatnya belum
tiba, karena kehendak Bapa bukan seperti itu.
Maria ternyata
memahami perkataan Yesus. Ia tidak memaksa Yesus melakukan seperti kemauannya
sendiri. Ia tahu Yesus pasti menolong. Tuhan pasti menolong, tetapi dengan cara
Tuhan sendiri, menurut cara Yesus, dan bukan cara Maria, atau orang lain.
Hal yang sama
terjadi dalam pemenuhan doa-doa kita. Tuhan tidak mengabulkan doa kita menurut
cara yang kita pikirkan atau kehendaki, tetapi menurut cara-cara Tuhan dan
menurut waktu Tuhan sendiri.
Maria menunggu
Yesus turun tangan menyelesaikan masalah. Maria tidak menyuruh orang-orang
menyediakan tong anggur. Maria memohon kepada Yesus namun kemudian ia menunggu
dengan penuh keyakinan bahwa semua akan beres, masalah itu akan dapat diatasi.
Maria percaya sepenuhnya pada kemampuan Yesus. Disinilah terpancar iman Maria
kepada Yesus. Maria percaya sepenuhnya, dan yakin sepenuhnya bahwa masalah itu
akan terpecahkan sesusai dengan cara-cara Tuhan. Yesus adalah Anak Allah, dan
Dia memiliki kuasa untuk melakukan.
Namun Maria
tidak menuntut mujizat terjadi menurut cara-caranya sendiri. Maria berkata
kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
Seringkali
kita memohon sesuatu dari Tuhan tetapi kita tak mau menunggu. Kita menginginkan
mujizat terjadi saat itu juga. Dalam menunggu, iman kita bertumbuh dan
berkembang. Mujizat Tuhan hanyalah buah dari iman kita, ketika kita mau percaya
kepada kemampuan Tuhan dan menunggu itu terjadi menurut cara dan waktu Tuhan.
Dalam menunggu
mujizat Tuhan itu terjadi, kita dituntut untuk mengikuti perintah Tuhan. Tanpa
kesediaan mengikuti perintah Tuhan tak ada mujizat Tuhan. Tuhan Yesus berkata
kepada seorang yang sudah buta sejak lahirnya: "Pergilah, basuhlah dirimu
dalam kolam Siloam." (Yohanes 9:7). Orang itu pergi membasuh matanya dan
ia dapat melihat.
Ikutlah
petunjuk Yesus. Lakukan apa yang Yesus perintahkan. Kata “apa yang dikatakan
kepadamu, buatlah itu!” menunjukkan perintah untuk mengikuti petunjuk yang
dikatakan Yesus. Ikuti firman Tuhan. Ikuti petunjuk Tuhan. Jangan membantah.
Turuti kehendak Tuhan, jangan membantah karena tak sesuai dengan cara-cara
kita. Bertindaklah sesuai dengan petunjuk Tuhan.
Orang Israel
mengikuti petunjuk Tuhan dengan membuat tanda di pintu rumah mereka dengan
darah anak domba sehingga mereka selamat dari malaikat maut yang membunuh semua
anak-anak sulung.
Gideon
mengikuti petunjuk Tuhan. Tuhan menyuruh dia mengurangi jumlah tentara dari 32
ribu orang menjadi hanya 300 orang untuk berperang melawan lebih dari 200.000
orang Midian dan Amalek.
Yoshua
mengikuti petunjuk ketika mereka merobohkan tembok kota Yericho yang sangat
kokoh. Tuhan menyuruh mereka berjalan berputar-putar kota Yericho selama 7
hari. Mereka ditonton dan ditertawai oleh tentara dan penduduk kota Yericho
selama waktu itu. Namun pada hari ketujuh ketika terompet dibunyikan dan semua
orang Israel bersorak, tembok kota yang kokoh itu roboh.
Para pelayan
mengikuti petunjuk Yesus dengan mengisi tong-tong yang sangat besar dengan air
sampai penuh dan Yesus mengubah air dalam tong tersebut menjadi anggur yang
paling enak.
Menunggu dan
mengikuti petunjuk Tuhan adalah kunci kesuksesan hidup kita, kunci kemenangan
kita.
Keempat: Bersyukur dan
memuji Tuhan atas apa yang dialami.
Sudah merupakan kewajiban kita untuk bersyukur dan memuliakan Tuhan, ketika Tuhan melepaskan kita dari masalah kita. Ketika kita tahu bersyukur dan memuliakan Tuhan atas segala sesuatu yang Tuhan lakukan dalam hidup kita, Ia akan terus memberkati hidup kita.
Daud adalah
orang yang tahu bersyukur dan memuji Tuhan. Tuhan mengangkat dia menjadi raja,
meskipun ia hanya seorang gembala biasa, anak terkecil dari 8 bersaudara. Tapi
Tuhan memilih dia menjadi raja. Ketika ia menjadi raja, Daud selalu bersandar
kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan dengan Mazmur-Mazmurnya yang sangat indah.
Daud berbeda
dari Saul yang setelah menjadi raja, kemudian berbalik melupakan Tuhan. Undanglah
Yesus dalam hidup anda. Memohon Dia campur tangan dalam semua yang anda
kerjakan. Yakin dan percaya pada kemampuan Yesus menolong anda. Tunggu dan
ikutlah perintahnya, firmanNya dan bersykur atas segala perbuatan-perbuatanNya
dalam hidup anda. Tuhan memberkati kita sekalian.
Catatan: Saya selalu mendoakan saudara/i agar dapat mengalami perubahan dan pertumbuhan kehidupan rohani yang signifikan di dalam Kristus dengan rutin membaca renungan-renungan yang saya tulis setiap hari.
Catatan: Saya selalu mendoakan saudara/i agar dapat mengalami perubahan dan pertumbuhan kehidupan rohani yang signifikan di dalam Kristus dengan rutin membaca renungan-renungan yang saya tulis setiap hari.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan