Sabtu, 10 Oktober 2015

Undang YESUS dalam hidup saudara dan saudari

Pertama: Undang Yesus dalam hidup anda.

Undang Yesus sebelum mengerjakan sesuatu. Dalam Mazmur 127:1 Raja Salomo bersaksi bahwa Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Undang Tuhan dalam kehidupan anda, agar Tuhan merestui apa yang anda lakukan dan mengawal perjalanan hidup anda. Jangan bergantung kepada kekuatan anda, pada wang anda yang ada di bank, atau kekayaan yang anda miliki.

Kedua: Memohon Yesus campur tangan dalam masalah anda.

Ketika timbul masalah dalam mujizat pesta perkawinan tertulis di dalam Injil, Maria yang juga merupakan keluarga dari sang mempelai memohon Yesus campur tangan dalam masalah tersebut. Yesus ada dalam pesta itu, Yesus mungkin sedang berada di samping anda, tetapi ia menunggu anda datang memohon kepadaNya. Kalau anda tidak memohon, maka anda tidak mendapat pertolongan. Dalam Matius 7:7-8 TuhanYesus berkata. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. “
Maria, ibu Yesus, datang dan memohon kepada Yesus. Mengapa Maria, justeru datang kepada Yesus? Yesus belum pernah melakukan suatu mujizat sampai saat itu.

Meskipun Yesus belum pernah melakukan mujizat, tapi Maria datang memohon kepada Yesus karena sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan Yesus, Maria memiliki keyakinan akan kemampuan Yesus, sebagai Anak Allah. Maria percaya sepenuhnya, meskipun Yesus belum pernah melakukan mujizat.

Seringkali kita tahu tentang Tuhan yang memiliki kuasa atas segala sesuatu, tetapi kita tidak percaya bahwa Dia mampu menolong kita. Kita tidak yakin bahwa Tuhan mampu. Maria memberikan teladan kepada kita untuk percaya sepenuhnya kepada Yesus.

Ketiga: Menunggu dan Mengikuti petunjuk Yesus

Yesus menjawab permintaan Maria, ibunya dengan berkata: : "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Jawaban Yesus mau mengatakan, ibu mengapa engkau harus melibatkan aku dalam masalah pesta, aku datang sebagai tamu undangan, dan bukan sebagai pemiki pesta. Yesus mau mengatakan bahwa saatnya belum tiba.

Apakah jawaban Yesus kepada ibunya menunjukkan bahwa Yesus menolak permintaan Maria? Tidak bapak/ibu. Yesus tak pernah menolak doa atau permohonan seseorang.
Keinginan Maria sebenarnya ingin meminta Yesus tampil ke depan dan menunjukkan siapa dirinya agar orang lain tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah dengan kemuliaan dan kuasaNya.

Namun Yesus mengatakan saatnya belum tiba. Dengan perkataan lain, cara seperti itu dimana Yesus mempermuliakan diriNya sendiri dengan segala kuasa dan kemuliaannya belum tiba. Saat ini Yesus hanya mau menuruti perintah BapaNya, dan bukan mengikuti keinginan orang lain. Yesus tidak menginginkan tindakan dan perbuataannya didikte oleh orang lain, oleh ibunya, murid-muridnya, atau orang lain. Yesus hanya melakukan kehendak BapaNya, dan bukan kehendak orang lain. Saatnya belum tiba, karena kehendak Bapa bukan seperti itu.

Maria ternyata memahami perkataan Yesus. Ia tidak memaksa Yesus melakukan seperti kemauannya sendiri. Ia tahu Yesus pasti menolong. Tuhan pasti menolong, tetapi dengan cara Tuhan sendiri, menurut cara Yesus, dan bukan cara Maria, atau orang lain.

Hal yang sama terjadi dalam pemenuhan doa-doa kita. Tuhan tidak mengabulkan doa kita menurut cara yang kita pikirkan atau kehendaki, tetapi menurut cara-cara Tuhan dan menurut waktu Tuhan sendiri.

Maria menunggu Yesus turun tangan menyelesaikan masalah. Maria tidak menyuruh orang-orang menyediakan tong anggur. Maria memohon kepada Yesus namun kemudian ia menunggu dengan penuh keyakinan bahwa semua akan beres, masalah itu akan dapat diatasi. Maria percaya sepenuhnya pada kemampuan Yesus. Disinilah terpancar iman Maria kepada Yesus. Maria percaya sepenuhnya, dan yakin sepenuhnya bahwa masalah itu akan terpecahkan sesusai dengan cara-cara Tuhan. Yesus adalah Anak Allah, dan Dia memiliki kuasa untuk melakukan.

Namun Maria tidak menuntut mujizat terjadi menurut cara-caranya sendiri. Maria berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

Seringkali kita memohon sesuatu dari Tuhan tetapi kita tak mau menunggu. Kita menginginkan mujizat terjadi saat itu juga. Dalam menunggu, iman kita bertumbuh dan berkembang. Mujizat Tuhan hanyalah buah dari iman kita, ketika kita mau percaya kepada kemampuan Tuhan dan menunggu itu terjadi menurut cara dan waktu Tuhan.

Dalam menunggu mujizat Tuhan itu terjadi, kita dituntut untuk mengikuti perintah Tuhan. Tanpa kesediaan mengikuti perintah Tuhan tak ada mujizat Tuhan. Tuhan Yesus berkata kepada seorang yang sudah buta sejak lahirnya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." (Yohanes 9:7). Orang itu pergi membasuh matanya dan ia dapat melihat.

Ikutlah petunjuk Yesus. Lakukan apa yang Yesus perintahkan. Kata “apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” menunjukkan perintah untuk mengikuti petunjuk yang dikatakan Yesus. Ikuti firman Tuhan. Ikuti petunjuk Tuhan. Jangan membantah. Turuti kehendak Tuhan, jangan membantah karena tak sesuai dengan cara-cara kita. Bertindaklah sesuai dengan petunjuk Tuhan.

Orang Israel mengikuti petunjuk Tuhan dengan membuat tanda di pintu rumah mereka dengan darah anak domba sehingga mereka selamat dari malaikat maut yang membunuh semua anak-anak sulung.
Gideon mengikuti petunjuk Tuhan. Tuhan menyuruh dia mengurangi jumlah tentara dari 32 ribu orang menjadi hanya 300 orang untuk berperang melawan lebih dari 200.000 orang Midian dan Amalek.

Yoshua mengikuti petunjuk ketika mereka merobohkan tembok kota Yericho yang sangat kokoh. Tuhan menyuruh mereka berjalan berputar-putar kota Yericho selama 7 hari. Mereka ditonton dan ditertawai oleh tentara dan penduduk kota Yericho selama waktu itu. Namun pada hari ketujuh ketika terompet dibunyikan dan semua orang Israel bersorak, tembok kota yang kokoh itu roboh.

Para pelayan mengikuti petunjuk Yesus dengan mengisi tong-tong yang sangat besar dengan air sampai penuh dan Yesus mengubah air dalam tong tersebut menjadi anggur yang paling enak.

Menunggu dan mengikuti petunjuk Tuhan adalah kunci kesuksesan hidup kita, kunci kemenangan kita.

Keempat: Bersyukur dan memuji Tuhan atas apa yang dialami.

Sudah merupakan kewajiban kita untuk bersyukur dan memuliakan Tuhan, ketika Tuhan melepaskan kita dari masalah kita. Ketika kita tahu bersyukur dan memuliakan Tuhan atas segala sesuatu yang Tuhan lakukan dalam hidup kita, Ia akan terus memberkati hidup kita.

Daud adalah orang yang tahu bersyukur dan memuji Tuhan. Tuhan mengangkat dia menjadi raja, meskipun ia hanya seorang gembala biasa, anak terkecil dari 8 bersaudara. Tapi Tuhan memilih dia menjadi raja. Ketika ia menjadi raja, Daud selalu bersandar kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan dengan Mazmur-Mazmurnya yang sangat indah.

Daud berbeda dari Saul yang setelah menjadi raja, kemudian berbalik melupakan Tuhan. Undanglah Yesus dalam hidup anda. Memohon Dia campur tangan dalam semua yang anda kerjakan. Yakin dan percaya pada kemampuan Yesus menolong anda. Tunggu dan ikutlah perintahnya, firmanNya dan bersykur atas segala perbuatan-perbuatanNya dalam hidup anda. Tuhan memberkati kita sekalian.
 













Catatan: Saya selalu mendoakan saudara/i agar dapat mengalami perubahan dan pertumbuhan kehidupan rohani yang signifikan di dalam Kristus dengan rutin membaca renungan-renungan yang saya tulis setiap hari.

Tiada ulasan: